logoSibia

#Berita

Ujian Tahfizh Qur’an

by Ibnu Abbas on

Serpong (21/9), Madrasah Kuttab Ibnu Abbas adalah Madrasah yang berbasis Al-Qur’an dan Bahasa Arab mempunyai misi mengantarkan anak didiknya sukses di dunia dan akhirat dengan bekal pegangan hidup yaitu AlQuran serta bahasa Arab sebagai basic untuk memahami beragam ilmu dan jendela berinteraksi internasional.
Para siswa sangat termotivasi untuk menjadi penghafal Al-Qur’an. Diantara motivasi penghafal Al-Qur’an adalah akan selalu dekat dengan Allah SWT, kelak bisa mensyafaati keluarga , dapat memberikan mahkota dan baju kemuliaan bagi kedua orangtuanya di akhirat, dan lain-lain yang meliputi diangkat derajatnya di dunia dan akhirat. Begitu lah yang diungkapkan oleh ustadz Nawir selaku penguji Al-Qur’an di Kuttab.
Rasulullah bersabda:
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَتَعَلَّمَهُ وَعَمِلَ بِهِ أُلْبِسَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تَاجًا مِنْ نُورٍ ضَوْؤُهُ مِثْلُ ضَوْءِ الشَّمْسِ وَيُكْسَى وَالِدَيْهِ حُلَّتَانِ لاَ تُقَوَّمُ بِهِمَا الدُّنْيَا فَيَقُولَانِ: بِمَا كُسِيْنَا هَذَا؟ فَيُقَالُ: بِأَخْذِ وَلَدِكُمَا الْقُرْآنَ
“Barangsiapa yang membaca Al-Qur`an, mempelajarinya dan mengamalkannya kelak pada hari kiamat dikenakan mahkota dari cahaya yang sinar kemilaunya seperti cahaya matahari. Dan bagi kedua orang tuanya masing-masing dikenakan untuknya dua pakaian kebesaran yang tak bisa dinilai dengan dunia. Maka kedua orangtuanya bertanya: ‘ karena apa kami diberi pakaian (kemuliaan) seperti ini?’ Maka dijawab: ‘Karena anak kalian berdua belajar dan menghapal Al-Qur`an’.” (Mustadrak Al-Hakim, 1/568) _(red)_.
Sebagai barometer kelancaran hafalan para murid, maka di Kuttab ini diadakan ujian Tahfizh Qur’an. Selain itu juga menjaring bibit unggul calon ulama masa depan yang Qur’ani sebagai penerus estafet dakwah pembawa risalah Islam bagi generasi selanjutnya. Setiap harinya ujian hafalan siswa diampu langsung oleh ustadz Nawir. Di antara siswa ada yang berhasil dalam ujian dengan mandapat predikat _mumtaz, jayyid jiddan, jayyid, maqbul_. Dan jika siswa mendapat predikat _rosib_ maka dia dinyatakan gagal dalam ujian dan harus mengulang lagi.
Menurut ustadz Nawir ada metode hafalan ideal yang sederhana namun sangat efektif dalam menghafal Al-Qur’an. Pertama-tama, hendaknya penghafal sudah bisa membaca Alqur’an dengan baik, maka dari itu di kelas 1 dan 2 anak didik di Kuttab Ibnu Abbas akan ditahsin terlebih dahulu bacaanya. Kedua, siswa menyusun hafalanya kata demi kata sampai satu ayat lalu menyusun ayat-ayat itu sampai satu rubu’ (1/4 juz) dan menyusun rubu’- rubu’ menjadi satu juz. Yang ketiga, menyetorkan ke musyrif agar kualitas dan kuantitas hafalan bertambah baik dan agar istiqomah. Itulah tiga langkah bagi seorang penghafal yang beliau rangkum dari pengalaman beliau selama ini.
Usia menghafal itu dimulai sejak dalam kandungan sampai meninggal, dari dalam kandungan pun jika Janin diperdengarkan Al-Quran akan ada manfaatnya. Diantaranya bacaan Alquran akan membuatnya nyaman dan tenang, karena pada intinya dia dapat merasakan/mendengar apa yang diluar perut sang ibu. Dan semakin muda umur seseorang akan lebih mudah menghafal, maka usia dini (SD) sudah tepat dalam memulai menghafal.
Anak di usia SD sangat sulit dalam menghafal karena usia-usia bermain dan bercanda dengan teman-teman dan seolah mempunyai dunia sendiri dan cenderung sulit untuk fokus. Selain itu Madrasah juga tidak menarget capaian hafalan para murid karena kemampuan mereka yang berbeda-beda. Ada beberapa siswa yang sudah mempunyai hafalan sebanyak 15 juz ,10 juz, 5 juz, juga 1 juz. Dan pencapaian hafalan siswa terbanyak saat ini adalah 15 juz, yaitu siswa dari kelas 5 bernama Nisa.
Semoga Kuttab Ibnu Abbas selalu mendapat kemudahan dari Allah dalam mencetak generasi Qur’ani, dan semoga Allah selalu menjaga para guru, pendiri Kuttab ini.
(Anas El-Khoiry)

Ibnu Abbas

Sed non nibh iaculis, posuere diam vitae, consectetur neque. Integer velit ligula, semper sed nisl in, cursus commodo elit. Pellentesque sit amet mi luctus ligula euismod lobortis ultricies et nibh.