logoSibia

#Tarbiyah

Sentuhan Tak Telupakan

by Ibnu Abbas on

Suatu ketika ada seorang pemuda mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta izin untuk melakukan perbuatan yang termasuk dosa besar yang dimurkai Allah, pemuda itu minta izin untuk melakukan zina. Gemparlah majelis Rasulullah SAW itu. Untuk apa pemuda itu menanyakan sesuat yang sudah jelas jawabannya?  Namun, Rasulullah meresponnya penuh dengan kelembutan dan bijaksanaa. Rasulullah bertanya kepadanya,” apakah engkau rela hal itu terjadi pada ibumu? Apakah engkau rela hal itu terjadi pada putrimu? Apakah engkau rela hal itu terjadi pada saudarimu? Apakah engkau rela hal itu terjaadi pada bibimu?.”
“Tidak, Demi Allah, biarkan Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu.”
Rasulullah SAW bersabda, ''Wahai anak muda, ketahuilah bahwa tidak seorang pun yang rela terhadap perbuatan yang menodai kehormatan keluarganya.''
Kemudian dengan penuh kelembutan Rasulullah meletakkan telapak tangannya di dada pemuda tersebut seraya berkata,
اللهمَّ طهِّرْ قلبَه واغفر ذنبَه وحصِّنْ فَرْجَه
"Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan peliharalah kemaluannya (jauhkan dari zina)." (Riwayat Ahmad dengan sanad Shahih)
Setelah pemuda itu tidak pernah lagi condong kepada kemaksiatan apalagi berzina.
Sentuhan fisik saat memberikan nasihat dan bahkan saat menyampaikan pembelajaran menjadi pelengkap dalam dunia pendidikan. Guru peradaban Nabi Muhammad Sholallohu ‘alayhi wa Sallam memberikan tauladan dalam sentuhan pada kisah di atas, beliau pegang dada pemuda tersebut seraya mendoakanya.
Sentuhan penuh kasih sayang yang diberikan orang tua ataupun pendidik juga dapat berdampak secara kognitif pada anak. Sambil memeluk dan membelai kepala anak, orang tua dapat memberi masukan mengenai hal-hal baik yang perlu dilakukan olehnya. Masukan-masukan dalam situasi positif semacam itu akan lebih mudah diproses dalam pikirannya.
Bahkan sentuhan seorang akan menjadi kenangan yang tak pernah terlupakan bagi anak didik ataupun peserta didik, lihatlah bagaimana ketika Saad bin Abi Waqash sedang sakit, kemudian Rasulullah datang menjenguknya dan beliau mendoakannya seraya menyentuh dadanya,
اللهم اشف سعدا
“Ya Allah sembuhkanlah Saad.”
Sentuhan ini tidak pernah terlupakan oleh Saad. Sehingga di hari-hari terakhir kehidupannya beliau berkata,”saya masih merasakan kelembutan tangan beliau sampai hari ini.”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa menggerakan emosi anak-anak dengan mengusap kepala mereka hingga mereka merasakan kasih sayang, kerinduan dan cinta beliau. Sesuatu yang dengannya si anak merasakan bahwa kehadirannya dihargai. Dia merasakan cinta dan perhatian orang-orang dewasa kepadanya.
Suatu hari Abu Mahdzurah ingin belajar adzan kepada Rasulullah,
“Wahai Rasululloh, ajarkanlah aku cara adzan. Lalu beliau mengusap bagian depan kepalaku seraya bersabda, bacalah, Allahu Akbar, Allahu Akbar…………..” (HR Abu Daud No. 500).
(Abu Isra)

Ibnu Abbas

Sed non nibh iaculis, posuere diam vitae, consectetur neque. Integer velit ligula, semper sed nisl in, cursus commodo elit. Pellentesque sit amet mi luctus ligula euismod lobortis ultricies et nibh.