logoSibia

#Uncategorized

BERIKAN TELADAN LALU BIASAKAN!

by Ibnu Abbas on


Setiap pendidik baik itu orang tua ataupun guru pasti menginkan anaknya atau peserta didik memiliki kebiasaan akhlak mulia, internalisasi akhlak karimah pada anak diperlukan beragam metode di antara usluub yang efektif adalah berikan contoh (uswah) dan pembiasaan.
QUDWAH HASANAH
Salah satu aspek terpenting dalam mewujudkan integrasi iman, ilmu dan akhlak adalah adanya figur utama yang menunjang keberhasilan pendidikan iman dan akhlak,[1] keteladanan merupakan metode yang lebih efektif karena peserta didik pada umumnya cenderung meniru pendidiknya. Metode ini sangat efektif untuk menanamkan nilai-nilai iman dan akhlak, karena pendidik menjadi panutan untuk peserta didik dalam segala hal.[2]
Para pendidik dituntut untuk memiliki kepribadian dan intelektualitas yang baik dan sesuai dengan Islam sehingga konsep pendidikan yang diajarkan langsung diterjemahkan melalui diri para pendidik.
Dalam Al-Qur’an kalimat uswah terdapat tiga kali yaitu Al-Ahzab: 21, Al-Mumtahanah 4,6
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang naik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan Hari Kiamat dan dia menyebut Allah.”(Q.S Al-Ahzab [33]: 21)
Mengeani pentingnya metode keteladanan dalam pendidikan, Rasulullah banyak mencontohkan keteledanan dalam kehidupan sehari hari. Bahkan dalam kondisi peperangan tidak saja hanya bertindak sebagai komandan yang diam tanpa berbuat. Namun beliau aktif turun langsung dalam menggali parit dan mengangkat batu.[3]
حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنِ البَرَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الأَحْزَابِ يَنْقُلُ التُّرَابَ، وَقَدْ وَارَى التُّرَابُ بَيَاضَ بَطْنِهِ.
Al-Bara’ berkata, “Saya melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat tanah pada hari persiapan perang Khandaq hingga tanah tadi mengenai putih perutnya.” (H.R. Al-Bukhari)[4]
Metode keteladanan memiliki tiga karakteristik; Pertama, mudah; peserta didik lebih cepat melihat kemudian melakukan daripada hanya verbal. Kedua, minim kesalahan, karena langsung mencontoh. Ketiga, lebih dalam pengaruhnya, berkesan, dan membekas dalam hari manusia disbanding teori.[5]
PEMBIASAAN
Kebiasaan menduduki kedudukan sangat istimewa di dalam kehidupan manusia. Islam menggunakan pembiasaan sebagai salah satu metode pendidikan. Sehingga selanjutnya sifat dan karakter baik itu menjadi kebiasaa, sehingga ketika peserta didik ataupun anak melakukan hal tersebut tanpa terlalu payah dan menemukan banyak kesulitaan.[6]
Proses pendidikan yang terkait dengan perilaku tanpa tanpa diikuti dan didukun adanya praktik dan pembiasaan pada diri, maka pendidikan itu hanya jadi angan-angan,karena pembiasaan dalam proses pendidikan sangat dibutuhkan.
Rasulullah mengajarkan akhlak dan menanamkan pola berpikir melalui dorongan untuk melakukannya berulang-ulang. Metod pembiasaan dalam pendidikan Islam sangat urgent, berapa banyak ajaran-ajaran Islam akan menjadi mudah ketika sudah dibiasakan sejak usian dini, shalat lima waktu bagi anak tidak akan berat ketika pembiasaan itu sudah dimunculkan sejak usia tujuh tahun, seperti halnya puasa, bacaan dzikir dan doa harian akan mudah dilupakan ketika tidak dibiasakan sehari-hari.[7]
Dalam hadis-hadis Nabi Muhammad juga terdapat model pembiasaan dalam melakukan pendidikan akhlak harian. Sebagai contoh hadis diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasululullah bersabda, “ Apabila kalian berwudhu, maka mulailah dengan anggota yang kanan”.[8]
(Abu Isra’)

  1. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an,(Depok: Rajagrafindo Persada, 2014), h 140

  2. Muhammad Quthb, Sistem Pendidikan Islam, terj Salman Harun (Bandung: Al-Ma’arif, 1993) h.325

  3. Anung Al-Hamat, Tarbiyah Jihadiyah Imam Bukhari, (Jakarta: Ummul Qura, 2016) h, 320

  4. Al-Bukhari, Shahih Bukhari, 4/26

  5. Muhammad Abu Fath Al-Bayanuni, Al-Madkhal ilâ “Ilm Ad-Da’wah,( Beirut: Muassasah Ar-Risalah, 1991) h, 271

  6. Muhammad Quthb, Sistem Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma’arif, 1993) h, 325

  7. Khalifatul Ulyaa, Pelaksanaan Metode Pembiasaan di Pendidikan Anak Usia Dini, (Asatiza, Jurnal Pendidikan, 2022) Vol 1 h, 51

  8. Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an,(Depok: Rajagrafindo Persada, 2014), h 138

Ibnu Abbas

Sed non nibh iaculis, posuere diam vitae, consectetur neque. Integer velit ligula, semper sed nisl in, cursus commodo elit. Pellentesque sit amet mi luctus ligula euismod lobortis ultricies et nibh.